Peran Pemuda Indonesia dalam Revolusi Fisik 1945-1949
Sejak Indonesia diduduki Jepang pada tahun 1942, dan kalah oleh Sekutu pada tahun 1945, berbagai konflik bermunculan dari para pemuda di Indonesia.
Sejarah mencatat mereka mengadakan kembali kongres pemuda pada yang digelar pada tanggal 10 November 1945 di Yogyakarta, dan mengundang seluruh pemuda dari berbagai daerah.
Adapun pada awalnya kongres ini bertujuan untuk menyatukan kembali seluruh organisasi-organisasi pemuda di Indonesia dalam satu wadah. Akan tetapi kongres ini lebih fokus pada pola perjuangan fisik yang mengatur strategi persatuan pemuda yang dilengkapi dengan senjata alias siap berperang.
Hal ini dilakukan agar perlawanan kaum bersenjata Republik dapat dibantu oleh pemuda yang kemudian disebut sebagai pejuang laskar. Ini pun dicatat sebagai bagian dari sejarah pemuda di Indonesia.
Pada akhirnya kongres pemuda tersebut melahirkan sebuah badan organisasi pemuda bernama Badan Kongres Pemuda Republik Indonesia (BKPRI).
Adapun menurut Norman Joshua dalam penelitiannya yang berjudul “Peran Pemuda Sosialis (Pesindo) dalam Revolusi Kemerdekaan Indonesia 1949- 1950” (FIB UI 2014: 3), yang paling menonjol dari peran pemuda hasil BKPRI adalah kelompok pemuda bernama Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo).
Norman menuturkan Pesindo memiliki sebuah badan pembelaan yang tugasnya adalah melaksanakan perlawanan secara militer terhadap musuh yang dapat mengganggu kedaulatan Republik Indonesia.
Selain itu, ia menyebut aktifitas Pesindo sangat luas, antara lain seperti propaganda melalui radio, penerbitan koran dan majalah. Hingga berjuang dengan senjata melalui badan kelaskaran yang diperbantukan kepada tentara Republik Indonesia pada masa itu.
Peran Pemuda Masa Kini
Peran pemuda sangat sering dikaitkan dengan kemajuan suatu bangsa. Bahkan di Indonesia, peran pemuda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sudah tidak diragukan lagi. Hal ini bahkan sudah terjadi sejak masa perjuangan sejarah kemerdekaan Indonesia. Deklarasi Sumpah Pemuda , merupakan salah satu bukti bahwa pemuda Indonesia memilki peran penting dalam perjuangan bangsa. Lahirnya sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 menjadi tonggak utama dalam sejarah pergerakan pemuda seluruh Indonesia dalam semangat kemerdekaan Indonesia.
Tidak hanya semangat kesatuan yang tertuang dalam Ikrar Sumpah Pemuda, peran pemuda juga tercatat dalam sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Semangat kepemudaan bangsa Indonesia tidak luntur begitu saja ketika Indonesia Merdeka , pergerakan pemuda masih terus berlangsung dalam melawan kediktaktoran pemimpin bangsa sehingga berhasil meruntuhkan kekuasaan orde baru pada tahun 1998 yang juga sekaligus mengantarkan bangsa Indonesia pada masa reformasi.
Dalam sejarah peradaban bangsa, pemuda adalah aset bangsa yang sangat mahal dan tidak ternilai harganya. Pemuda adalah tonggak bagi kemajuan dan pembangunan bangsa. Generasi muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa. Hal ini dikarenakan generasi muda memiliki fisik yang kuat, pengetahuan yang baru, inovatif dan juga memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi. Tanpa adanya peran pemuda sebuah bangsa akan sulit mengalami perubahan.